Friday, April 22, 2016

The Scarlet Woman



The Scarlet Woman

Today was tiring day for me. I work in a car washing as car cleaner, and I had a duty to clean up a dirty jeep was filled with the soil at the bottom of the car, when it was time for hours after work. I cannot complain because I didn’t want to argue with my boss.

As usual after I finished my work, I changed my work clothes with the same outfit when I went to work. I return to riding my bike to get to my apartment where I lived alone. Arriving there after I parked my bike in parking lot, and then I headed to go to my apartment was on the seventh floor out of ten floors. I rode the elevator to get there, when I reached the seventh floor I walked down in the hall to my apartment, and then I saw a pair of red shoes belong to a woman beside front of my apartment, where nobody who occupied the apartment previously.

The lights in the town lit up, it can see in the window of my apartment which signified night started coming. My stomach started to hunger and then I decided to go to a restaurant where it's not far from here for dinner. Arriving at the restaurant I was sitting at the dining table while I was choosing a food menu I saw a woman wearing black clothes and long hair shoulder length. When I was eating with my head toward to the plate, then there was a woman wearing red shoes that past me and then I remembered that was the woman who had just stayed in front of my apartment and I thought immediately turned and she was gone and then I saw a woman who was in the corner is not there anymore and it turned out she was the one who passed me was wearing red shoes. She’s my new neighbor.

My dinner was done I went to my apartment. Arriving there I walked straight into my apartment and had no visible red shoes again, I think she had inside in her apartment with her shoes. Today I’m so tired because my job. I turn on the turntable to play a LP "Chelsea Girls from Nico" to a conductor of my thinking about my new neighbor such as what she is, because I was so curious about her and maybe I wanted to know her.

Next morning I woke up from my sleep, and then I open the window, suddenly I look crowded once people were gathering under this apartment, I saw there was a traffic accident I thought. With curiosity I went straight down. On I arrived outside the apartment, I asked someone the old man "what’s happening there?" He told me there was a woman hit by a bus. I was immediately rushed there to see it, I was so surprised that she is my new neighbor yet I know her and last night I’ve seen but I can’t saw her face anyway. She was already dead by the position of her body upside down and strangely her red shoes still on her feet, I saw the red blood had flooded her body and the police began to evacuate.


Hendi Kurniawan
0411 14 061 / C

Sunday, April 17, 2016

Cerita Pendek: Merah Menyala - Hendi Kurniawan



Merah Menyala

                Hari ini sungguh hari yang lelah bagiku. Ya, setiap harinya memang kuanggap begitu. Aku bekerja di sebuah steam mobil sebagai pembersih mobil, sialnya aku kadang-kadang malah bisa disebut terlalu sering dapat tugas untuk membersihkan sebuah mobil jeep yang kotor yang di penuhi dengan tanah di bagian bawah mobil, karena di daerah tempatku bekerja banyak pengendari jeep yg suka latihan offroad, padahal waktunya seharusnya aku pulang kerja. Aku tak bisa mengeluh karena aku tidak mau beradu argumen dengan bossku.

                Seperti biasa setelah pulang kerja aku mengganti pakaian kerjaku dengan pakaian yang sama saat aku berangkat kerja. Kaos hitam polos diserasikan dengan celana jeans yg warnanya mulai memudar dan juga jaketnya. Aku pulang dengan mengendarai sepeda motor bebekku menuju ke kosanku dimana aku tinggal seorang diri karena aku tak punya kenalan sama sekali di lingkungan karena aku baru beberapa hari tinggal di situ. Sesampainya disana setelah memakirkan sepeda motor bebekku, lalu aku menuju ke kosan yang berada di lantai ke dua dari empat lantai. Aku pun menaiki tangga yg terbuat dari tembok, sesampainya di lantai ke dua aku berjalan di koridor menuju ke kamar kosanku, lalu aku lihat ada sepasang sepatu merah milik seorang perempuan tepat di depan pintu kosanku yang bersebelahan denganku dan tadinya tak ada seorang pun yang menempati kosan itu.

                Lampu-lampu kota mulai menyala menggantikan cahaya matahari menandakan malam mulai tiba secara perlahan-lahan yang terlihat kurang jelas di jendela kosanku yang buram karena aku tak bisa membersihkan kaca jendela yg bagian luarnya karena terlalu beresiko untuk jatuh kalau aku harus membersihkannya tanpa tangga. Rasa lapar mulai terasa lalu aku memutuskan untuk pergi ke sebuah restoran sederhana yang tidak berada jauh dari sini untuk makan malam, karena stok makananku sudah habis dan belum sempat aku membelinya. Sesampai di restoran sederhana itu aku duduk di meja makan sambil memilih menu makanan kulihat ada seseorang perempuan memakai kaos hitam dengan celana jeans warna hitam juga dan berambut lurus panjang sebahu. Ketika aku makan kepala sambil menunduk melihat piring fokus menikmati makan malamku, lalu kulihat ada seorang yang memakai sepatu merah yang melewatiku sambil aku makan. Beberapa saat kemudian aku teringat bahwa orang itu adalah seseorang perempuan yang baru saja tinggal di depan apartemenku pikirku lalu aku langsung melihat ke luar restoran dan ternyata aku tak bisa menemukannya karena di luar lumayan ramai juga banyak orang-orang kesana kemari juga banyak kenderaan melintas. Lalu aku masuk lagi tuk menghabiskan makananku yg belum habis kemudian aku menoleh lihat wanita yang berpakaian serba hitam yang berada di pojok tapi sudah tidak ada dan ternyata dialah seseorang yang melewatiku tadi yang memakai sepatu merah itu. Dia adalah tetangga kosan baruku.

                Makan malamku sudah habis dan sudah dibayar, lalu aku balik lagi ke kosanku. Setibanya disana pun aku langsung melihat tempat perempuan itu tinggal dan sudah tidak ada sepatu merah terlihat lagi di depan pintu kosannya, aku pikir perempuan itu sudah membawa sepatu merahnya masuk ke dalam bersama dirinya. Aku masuk ke dalam kamar kosanku kunyalakan kriketku lalu aku merokok, kunyalakan tape radioku dan aku memilih memutar kaset musik “Chelsea Girls dari Nico” daripada mendengarkan radio berita hari ini. Ingin sekali aku menikmati waktu malamku dengan tenang seperti beberapa hari kemarin tanpa memikirkan sesuatu namun hari ini malam ini pikiranku malah menuju ke tetangga perempuan baruku seperti apa dia, karena aku belum melihat rupa wajahnya juga yg memancarkan aura kesepian seperti diriku pikirku karena aku begitu penasaran dengan dirinya dan mungkin aku ingin mengenalnya.

                Cahaya mentari yg belum hangat-hangat amat menyinari wajahku yg telah membantu mebangunkanku dari tidur, karena aku kelupaan tidak menutup tirai jendela. Aku mendengar ramai sekali orang-orang ngobrol di luar seperti di pasar kemudian aku keluar dari kosanku untuk melihatnya "Ada apaan ya pagi-pagi rame begini" pikirku. Lalu aku keluar dari kosanku dalam keadaan yg masih agak mengantuk karena belum cuci muka juga. Aku melihat dari luar kosanku ada sebuah kecelakaan lalu lintas pikirku. Dengan rasa penasaran aku langsung ke bawah dengan sisa rasa kantuk yang masih nempel. Setibanya aku di halaman luar kosan, aku menanyakan kepada seseorang lelaki tua “Maaf, Pak ada apa emangnya?”, dia bilang; "Ada seorang perempuan tertabrak oleh bus". Aku pun langsung bergegas ke sana untuk melihat kejadian itu, aku begitu kaget ternyata perempuan itu adalah tetangga baruku yang belum aku kenal, belum tau namanya juga sama sekali ditambah lagi belum kulihat wajahnya seperti apa rupa wajahnya. Kulihat dia sudah dalam keadaan mati dengan posisi tubuhnya terbalik dan anehnya sepatu merahnya masih menempel di kakinya. Merah darahnya kulihat sudah mulai mengalir melebar di sekitar tubuhnya dari kepalanya. Lalu para polisi yg sudah berada di sana sedang mengevakuasinya dan sudah ada tim medis juga.

Ditulis/dikarang oleh Hendi Kurniawan

Monday, April 4, 2016

Review tentang album Wire: Red Barked Tree (2011)

Red Barked Tree (2011)



Red Barked Tree adalah album ke dua belas dari Wire, yang berisi sebelas lagu dan berdurasi 40 menit.

Daftar lagu:
01. Please Take
02. Now Was
03. Adapt
04. Two Minutes
05. Clay
06. Bad Worn Thing
07. Moreover
08. A Flat Tent
09. Smash
10. Down to This
11. Red Barked Trees

Album ini memiliki karakter yang sangat berbeda dari album sebelumnya dan sesudahnya, walaupun tidak se the best tiga album pertamanya, jika kalian penyuka Alternative Rock album ini pantas kalian dengarkan, namun tetap dengan gaya Post-Punk nya Wire.
Experemintal Rock & Art Punk nya juga masih bisa didengarkan dalam lagu "Two Minutes", "Moreover", & "Smash". Electronic Rock/Dance bisa didengarkan di track ke enam "Bad Worn Thing", dan ternyata ada Shoegaze nya juga di lagu "Adapt" ini adalah sesuatu yang baru dari Wire di album ini.
Elemen-elemen musik such as Thrash, Art Pop, Power Pop, Psychedelic, dan juga Acoustic Gitar dimasukan ke dalam album ini.

Segini aja dulu dah reviewnya, nanti di terusin lagi padahal masih banyak lagi yang saya pengen ditulis disini, review tentang lirik-liriknya juga belum. :D

Writen by Hendi Kurniawan

References:
- http://www.pinkflag.com/read/discography/red-barked-tree.php
- https://en.wikipedia.org/wiki/Red_Barked_Tree